PERISTIWA PERCOBAAN TEORI GESTALT
v Percobaan
yang dilakukan Max Wertheimer .
Max
memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia
melihat sebuah alat yang disebut "stroboscope" (benda berbentuk kotak
yang diberi alat untuk melihat ke dalam kotak tersebut). Setelah melakukan beberapa
penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori tentang persepsi yang
sering disebut dengan teori Gestalt. Eksperimen Wertheimer mengenai
Scheinbewegung (gerak semu) memberikan kesimpulan, bahwa pengamatan mengandung
hal yang melebihi jumlah unsur-unsurnya. Inilah yang disebut gejala gestalt.
v Percobaan
yang dilakukan Wolfgang Kohler
Wolfgang
Kohler yang meneliti tentang insight pada simpanse. Kohler lahir di Reval,
Estonia pada 21 Januari1887. Menurut Kohler (dalam Orton, 1991:89) berpikir
bukan hanya proses pengaitan antara stimulus dan respon, tetapi lebih dari itu,
yaitu sebagai pengenalan sensasi atau masalah secara keseluruhan yang
terorganisir menurut prinsip tertentu. Di pulau Tenerife yang berlokasi di pulau
Canary. Ia mempelajari perilaku kera dan ayam. Hasil Investigasinya kemudian
diterbitkan dalam sebuah bukunya yang penting, The Mentality of Apes (1924),
yang memuat tentang eksperimentasinya mengenai kera dan ayam untuk mengetes
berbagai masalah yang berkaitan dengan belajar. Percobaan yang dilakukan
wolfgang kohler adalah Detour Problem. Dalam Detour Problem
binatang dapat dengan melihat makanan sebagai tujuan. Tetapi tidak dapat
mencapai secaralangsung. Ia harus putar jalan melalui jalan samping yang lebih
jauh, tidak langsung, untuk mencapai pemecahan, sedang simpanse relative lebih
mudah dibandingkan dengan ayam. Kohler Melakukan 2 percobaan kepada Simpanse
dan Ayam. Binatang yang lebih tinggi tingkatannya, akan lebih cepat dalam memecahkan
problem. Proses menguasai medan dan mengetahui hubungan lebih cepat.
Percobaan pertama kepada Simpanse. Seekor kera harus
menemukan solusi untuk meraih seiris pisang yang diletakkan disisi luar
kandang. Dalam studinya, ada problem”tongkat”,dan seekor kera harus menggunakan
tongkat panjang untuk mencapai seiris pisang.
Gambar 1.1
Lalu
ada problem ”kotak”. Dalam hal ini, kera harus memindahkan kotak itu dibawah
pisang atau menumpuk satu kotak diatas yang lain untuk mencapai pisang. Dari
eksperimen inilah kohler menemukan catatan penting, bahwa inteligensi kera
bukan belajar dengan trial and error. Menurut Kohler simpanse tidak kurang dari
manusia yaitu mampu memecahkan masalah sekaligus dengan proses integrasi atau
pemahaman. Pemahaman yang serupa itu,yang dating dengan tiba-tiba oleh Kohler
disebut ”Aha Erlebnis”. Proses pelibatan dalam serangkaian solusi ini adalah
pengetahuan (insight).
Gambar
1.2
Kedua, percobaan dengan Ayam. Ayam
dilatih untuk mendekati warna kertas yang agak gelap dan tidak mendekati warna
terang. Setelah dilatih, ayam diberi pilihan untuk memilih terang dan agak
gelap, ayam akan memilih gelap (karena hasil latihan). Periode berikutnya, bila
ayam diberi pilihan untuk memilih yang agak gelap dengan gelap, maka ayam akan
memilih mendekati gelap (tidak memilih yang agak gelap seperti dilatihkan).
v Percobaan
yang dilakukan Kurt Koffka
Kurt
Koffka lahir di Berlin pada18 Maret1886. Ia studi di Berlin juga dan mencapai
Ph.D dalam bidang psikologi tahun1909. Tahun 1925 dia mempublikasikan Principles
of Gestalt Psycology, system utama di dalam psikologi Gestalt. Dia adalah orang
pertama yang menulis artikel dalam bahasa inggris mengenai Psikologi Gestalt.
Artikelnya: Perception: An Introduction to Gestalt Theories. Dipublikasikan di
Psychological Buletin tahun1922. Ia meninggal tahun1941. (Siswanto, 2008)
Comments
Post a Comment